Assalamualaikum

Assalamualaikum
ting,,,,, tung,,

Senin, 12 Desember 2011

PEBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF Berdasarkan jenis data dan cara pengolahannya, secara umum, penelitian dapat dibedakan atas penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Berikut dipaparkan perbedaan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Tulisan ini diringkas dari Bab I buku Bogdan, Robert C. dan Biklen, Knopp S. 1998. Qualitative Research in Education: An Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Semoga bermanfaat. Penelitian kualitatif digunakan sebagai istilah payung strategi penelitian dengan karakteristik berikut. •Data penelitian merupakan data lunak (soft data), yakni data yang kaya akan deskripsi orang, benda, tempat, dan percakapan atau tuturan. •Masalah penelitian dirumuskan dalam wujud fokus penelitian yang menggambarkan kompleksitas masalah penelitian sesuai dengan konteksnya (bukan dalam wujud variabel, pertanyaan, atau hipotesis). • Data dikumpulkan dari dan dalam latar alamiah, yakni latar nyata dan sebagaimana adanya. Teknik penelitian yang populer digunakan dalam penelitian kualitatif adalah: • observasi partisipatif, yakni peneliti sebagai pengamat sekaligus sebagai partisipan penelitian; dan • wawancara mendalam, yakni peneliti menggali informasi secara utuh, menyeluruh, dan mendalam untuk memperoleh pandangan, pemikiran, dan keyakinan subjek, responden, atau informan serta untuk memperoleh sistem yang berlaku dalam pranata suatu komunitas yang diteliti. Nama lain penelitian kualitatif adalah (1) penelitian lapangan atau field work (dalam bidang antropologi); (2) penelitian naturalistik atau alamiah (dalam bidang pendidikan); dan penelitian etnografi (dalam bidang antropologi). Karakteristik penelitian kualitatif dapat dikemukakan berikut ini. • Penelitian kualitatif bersifat alamiah (naturalistic), yakni latar langsung sebagai sumber data dan peneliti sebagai instrumen kunci (key instrument). • Data penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yakni data berupa kata-kata dan gambar yang diperoleh dari transkripsi wawancara, catatan lapangan, foto,videotape, dokumen pribadi, dokumen resmi, memo, dan dokumen-dokumen lainnya. • Di samping hasil, penelitian kualitatif menekankan proses, yakni proses yang terjadi dan berlangsung pada sumber data (subjek/informan, objek, dan responden) beserta keseluruhan konteks yang melingkupinya, di samping data yang dihasilnyannya. • Analisis data penelitian kualitatif cenderung secara induktif untuk memperoleh abstraksi dari keseluruhan data yang diperoleh. • Penelitian kualitatif menggali makna kehidupan berdasarkan perspektif partisipan, yakni berdasarkan proses subjek mengkonstruk atau menyusun makna dan berdasarkan proses mendeskrispsikan makna yang disusn subjek. Sebagai catatan tambahan, sumber data penelitian kualitatif dapat dibedakan atas (1) subjek penelitian, yakni sumber data, misalnya orang, yang aktif sebagai penghasil data (siswa, guru, pegawai kantor pos, camat, buruh pabrik, misalnya); (2) objek penelitian, yakni sumber data, misalnya benda, yang berisi data (candi, novel, kumpulan puisi, surat pribadi, otobiografi, misalnya); dan (3) responden, yakni orang yang merespon atau menjawab kuesioner atau angket yang diberikan peneliti saat mengumpulkan data. Dalam bidang linguistik struktural, sumber data ini lazim disebut sebagai informan, yakni penutur atau pemakai bahasa sebagai sumber korpus data bahasa. Sepuluh pertanyaan umum tentang penelitian kualitatif dipaparkan berikut ini. 1. Apakah temuan-temuan penelitian kualitatif dapat digeneralisasikan? Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk menggeneralisakan temuannya pada populasi karena penelitian kualitit tidak bertitik tolak dari sampel. Dalam penelitian kualitatif digunakan terma transferabilitas, yakni hasil penelitian kualitatif dapat ditransfer ke latar lain atau subyek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan karakteristik. 2. Bagaimanakah dengan pendapat, prasangka, dan sifat-sifat memihak (bias) lain dari peneliti dan pengaruhnya terhadap data? Penelitian kualitatif meneliti secara objektif pernyataan subjektif para subjeknya. Tujuan penelitian kualitatif untuk memperoleh pengetahuan yang terungkap dari persepktif dalam para pelakunya, bukan menilai subjek & latarnya dengan kriteria dari luar diri pelaku. Peneliti dipandu dengan catatan lapangan dan refleksi objektif dan subjektif peneliti saat mengumpulkan data. 3. Apakah hadirnya peneliti tidak akan mengubah perilaku orang-orang yang ditelitinya? Penelitian dilakukan secara alamiah, tidak boleh ada intervensi atau perlakuan tertentu pada subjek dari peneliti. 4. Apakah dua orang peneliti yang sendiri-sendiri mempelajari latar atau subjek yang sama akan menghasilkan temuan yang sama? Reliabilitas penelitian kualitatif diukur berdasarkan (a) keakuratan dan kekomprehensifan data (b) kecocokan rekaman data dengan kenyataan yang diteliti. 5. Apakah perbedaan penelitian kualitatif dibandingkan dengan apa yang dikerjakan oleh guru, wartawan, atau seniman? Penelitian kualitatif bertujuan meneliti tentang sesuatu, menggunakan prosedur ilmiah;, dan menghasilkan temuan penelitian. Pada umumnya, tugas pokok guru adalah mendidik, mengajar, dan mentransfer pengetahuan dan tugas pokok wartawan adalah melaporkan perisitwa sebagaimana adanya. 6. Dapatkah pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif digunakan secara berbarengan? Bisa, sesuai dengan fungsi, porsi, proporsi masing-masing, misalnya, masalah pertama dengan jenis data data lunak (soft data) digunakan pendekatan kualitatif; sedangkan masalah kedua dengan jenis data keras (hard data) digunakan penelitian kuantitatif. 7. Benar-benar ilmiahkah penelitian kualitatif itu? Penelitian kualitatif disebut ilmiah berdasarkan kriteria bahwa penelitian kualitatif merupakan penyelidikan empiris yang ketat dan sistematis berlandaskan data (bukan didasarkan kriteria peneltian ilmiah adalah penelitian dengan pola kerjad eduktif dan menguji hipotesis). 8. Apakah tujuan penelitian kualitatif? Tujuan penelitian kualitatif adalah menghasilkan atau mengkonstruk teori dasar; merumuskan konsep; menggambarkan perilaku. 9. Manakah yang lebih baik, penelitian kualitatif atau kuantitatif? Semuanya baik. Yang penting adalah ketepatan terapannya sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif atau kuantitatif. 10. Apakah perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif? CIRI-CIRI PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF KUALITATIF KUANTITATIF Frase yang berkaitan dengan pendekatan Etnografis eksperimen Dokumentasi data keras penelitian lapangan perpektif luar data lunak empiris interaksi simbolis positivis perspektif dalam fakta sosial Naturalistik statistik Etnometodologis metode ilmiah Deskriptif pengamatan pelibatan Fenomenologis aliran Chicago riwayat hidup studi kasus Ekologis Naratif Interpretatif Konsep penting yang berkaitan dengan pendekatan Makna variabel pemahaman akal sehat opersional Penggolongan reliabilitas definisi situasi hipotessis kehidupan sehari-hari validitas tatanan negosiasi signifan secara statistik Proses replikasi Pemahaman prediksi tujuan praktis konstruksi sosial teori dasar Nama yang berkaitan dengan pendekatann Max Weber Emile Durkheim Charles Horton Cooley Fred Kerlinger Harold Garfinkel Edward Thorndike Margaret Mead Robert Bales W.I Thomas Donald Chambell Everelt Hughes Ervng Golfman Herbert Blumer Afiliasi Teoritis interaksi simbolis fungsionalisme struktural Etnometodologi realisme, positivisme Fenomenologi behaviorisme Kebudayaan empirisme logis Idealisme teori sistem Afiliasi akademis Sosiologi psikologis Sejarah ilmu ekonomi Antropologi sosiologi ilmu politik Tujuan mengembangkan konsep menguji teori memerikan realitas ganda menstabilkan fakta teori dasar (grounded theory) deskripsi statistik mengembangkan pemahaman menunjukkan hubungan antar variabel memprediksi Rancangan berkembang, lentur, umum terstruktur, ditentukan di awal, formal, khusus rancangan sebagai panduan proses penelitian rencana kerja operasional Usulan penelitian singkat panjang lebar spekulatif fokus rinci dan khusus menunjukkan bidang yang relevan diteliti prosedur rinci dan khusus sering ditulis setelah ada data terkumpul melalui tinjauan pustaka yang substantif kajian pustaka yang substantif singkat ditulis sebelum ada datanya ancangan disebut secara umum hipotesa dinyatakan Data deskriptif kuantitatif dokumen pribadi kode kuantitatif catatan lapangan bilangan, ukuran foto variabel operasional kata-kata pelaku sendiri statistik dokumen resmi dan artefak Sampel kecil besar tidak mewakili berstratifikasi sampel teoritis kelompok kontrol sampel bola salju tepat, cermat bertujuan dipilih acak kendali kontrol untuk variabel luar Taktik atau Metode observasi eksperimen observasi partisipasi observasi terstruktur tinjauan atas berbagai dokumen eksperimen semu wawancara terbuka/berkembang wawancara terstruktur penjelasan sumber pertama survei Hubungan dengan subyek empati ada pembatasan menekankan kepercayaan jangka pendek kesetaraan ada jarak subyek sebagai sahabat subyek-peneliti hubungan dekat musiman Instrumen dan alat tape recorder inventori, kuesioner alat penyalin tulisan komputer komputer indeks, skala, skor tes Analisa dataa berkelanjutan deduktif model, tema, konsep dikerjakan selesai pengumpulan data induktif statistik induksi analitis metode komparatif Masalah dalam penggunaan pendekatan prosedur tidak baku mengendalikan variabel-variabel lain memakan waktu mengontorol variabel lain sulit mereduksi data reifikasi reliabilitas obtrusiveness prosedur tidak baku validitas sulit meneliti populasi besar

Kamis, 14 Juli 2011

my biology,,,,,,

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN SECARA VEGETATIF
Di post dari blog : hesty’z blog
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN SECARA VEGETATIF

Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan.
Perkembangbiakan vegetatif ada 2 macam yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.
1. Perkembangan vegetatif alami
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan makhluk hidup/tumbuhan yang terjadi tanpa melalui bantuan manusia, jadi dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri. Perkembangbiakan secara vegetatif terdiri dari pembentukan tunas, rizoma (akar tinggal/ akar rimpang), umbi lapis, umbi batang, geragih atau stolon, umbi akar, tunas adventif, spora dan membelah diri.
a. Pembentukan Tunas
Tunas biasanya tumbuh disamping induknya, induk dengan tunas yang masing-masing dianggap induvidu baru dan akan membentuk rumpun dan tunas tersebut berasal dari tunas ketiak bagian tumbuhan didalam tanah.
Contoh tumbuhan bertunas pakis haji (cycas rumphii), bamboo (bambusa sp), pisang (musa paradisiaca), nanas, palem, dan tebu (saccharum officinarum).
b. Rizoma (akar tinggal/akar rimpang)
Akar tinggal adalah bagian batang yang tumbuh mendatar didalam tanah dan menyerupai akar. Batang-batang beruas-ruas dan disetiap ruas dapat tumbuh tunas.
Akar tinggal mempunyai ciri-ciri:
1) bentuk seperti akar, tetapi berbuku-buku seperti batang.
2) pada ujung terdapat kuncup.
3) pada setiap buku/ruas terdapat daun yang berubah menjadi sisik.
4) di setiap ketiak sisik terdapat mata tunas.
Contoh tumbuhan rizoma lengkuas (alpina officinarum), jahe (zingiber officinale), kunyit ( curcuma domestica), kencur (kaempferia galangal), temulawak, dan lidah mertua (sansivera sp).
c. Umbi Lapis
Umbi lapis adalah umbi yang berlapis-lapis dan ditengahnya tumbuh tunas.
Pada permukaan atas dari setiap buku, tumbuh daun yang tebal dengan satu atau dua kuncup ketiak yang letaknya berdekatan sehingga seperti berlapis-lapis.
Contoh tumbuhan yang umbi lapis yaitu bawang merah (allium cepa), bawang putih (allium sativum), bawang daun (allium fistulosum), bunga bakung (crinum asiaticum), dan bunga tulip.
d. Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah, ujung batang tersebut menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan makanan.
Umbi batang merupakan batang yang menggembung karena berisi cadangan makanan dan pada permukannya terdapat daun yang berubah menjadi sisik. Pada ketiak sisik terdapat mata tunas sebagai calon individu baru
Contoh tumbuhan umbi batang yaitu kentang (solanum tuberrodum), ubi jalar (ipomoea batatas), gadung (dioscorea hispida), dan gambili (dioscorea aculata).
e. Geragih/Stolon
Geragih merupakan batang yang menjalar diatas permukaan tanah dan apabila batang tersebut tertimbun tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru
Contoh tanaman geragih diatas permukaan tanah yaitu pegagan (centella asiatica), arbei, dan semanggi. Geragih yang menjalar dibawah permukaan tanah dan disebut stolon. Contoh tumbuhan bergeragih dibawah permukaan tanah adalah rumput teki (cyperus rotundus) dan rumput pantai (spinifex sp).
f. Umbi Akar
Umbi akar adalah akar yang berubah fungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan hanya dapat tumbuh menjadi individu baru apabila ditanam bersama sedikit batang yang bertunas. Ciri-ciri umbi akar adalah umbi tidak berbuku-buku, umbi tidak mempunyai kuncup dan daun, dan umbi tidak mempunyai mata tunas.
Contoh tumbuhan umbi akar adalah singkong (manihot utilissima), dahlia dan wortel.
g. Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu seperti pada akar, daun, dsb. Tunas adventif yang dipisahkan dari induknya dapat tumbuh membentuk individu baru.Contoh tunas adventif pada akar adalah kersen (muntingia calabura), sukun (arthocarpus communis), kesemek (dyospiros knaki), jambu biji (psidium guavajava) dan cemara. Contoh tumbuhan tunas daun yaitu cocor bebek dan begonia.
h. Spora
Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora antara lain tumbuhan paku, jamur, dan ganggang. Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata saja. Spora dapat digunakan dengan menggunakan mikroskop.
Spora dibentuk dan disimpan di dalam kotak spora yang disebut sporangium.
i. Membelah Diri
Tumbuhan tingkat rendah berkembang biak dengan membelah diri. Tumbuhan tingkat rendah itu terdiri atas satu sel, misalnya ganggang hijau. Jadi, ganggang hijau memperoleh keturunan dengan cara membelah diri sel tubuhnya menjadi dua.
2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan vegetatif secara buatan adalah perkembangbiaknya tumbuhan tanpa perkawinan, dengan bantuan campur tangan manusia.
a. Mencangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain. Pengambilan batang tanaman yang sudah tumbuh akarnya, dapat dilakukan pada tanaman: dikotil, berkambium, bergetah, berkayu.
Contoh: mangga, jeruk, jambu air, rambutan, sawo.
Keuntungan mencangkok antara lain lebih cepat berbuah, cepat berkembangbiaknya, batang pendek, mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Sedangkan kerugiannya antara lain perakaran tidak kuat, induk cepat mati jika banyak dicangkok, hasil lebih sedikit.
b. Stek
Adalah menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu tumbuhan akar baru terlebih dahulu. Bagian yang distek adalah: batang, tangkai, dan daun.
Stek batang : ketela pohon, tebu, sirih.
Stek daun : cocor bebek, begonia, sansivera.
Stek tangkai : kembang sepatu, mawar.
c. Okulasi/menempel
Adalah dengan cara menempelkan mata tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain yang sejenis. Tujuannya menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga didapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk. Contoh: mangga, belimbing. Alpukat.
d. Sambung Pucuk/Enten
Adalah menyatukan pucuk dengan batang bawah dari tumbuhan yang sejenis. Tujuannya menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga didapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk. Contoh: kembang sepatu, durian, kopi, jambu.
e. Runduk
Adalah dengan cara mengerat sedikit batang kemudian merundukkan ke dalam tanah. Ini dapat dilakukan pada batang tanaman yang panjang dan lentur. Contoh: melati, alamanda, apel, dan mawar pagar.
f. Kultur Jaringan
Yaitu mengambil jaringan tertentu (tunas, daun, akar) dan dikembangkan dalam media khusus. Contoh: kelapa sawit, anggrek.

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN SECARA VEGETATIF
Di post dari blog : hesty’z blog
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN SECARA VEGETATIF

Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan.
Perkembangbiakan vegetatif ada 2 macam yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.
1. Perkembangan vegetatif alami
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan makhluk hidup/tumbuhan yang terjadi tanpa melalui bantuan manusia, jadi dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri. Perkembangbiakan secara vegetatif terdiri dari pembentukan tunas, rizoma (akar tinggal/ akar rimpang), umbi lapis, umbi batang, geragih atau stolon, umbi akar, tunas adventif, spora dan membelah diri.
a. Pembentukan Tunas
Tunas biasanya tumbuh disamping induknya, induk dengan tunas yang masing-masing dianggap induvidu baru dan akan membentuk rumpun dan tunas tersebut berasal dari tunas ketiak bagian tumbuhan didalam tanah.
Contoh tumbuhan bertunas pakis haji (cycas rumphii), bamboo (bambusa sp), pisang (musa paradisiaca), nanas, palem, dan tebu (saccharum officinarum).
b. Rizoma (akar tinggal/akar rimpang)
Akar tinggal adalah bagian batang yang tumbuh mendatar didalam tanah dan menyerupai akar. Batang-batang beruas-ruas dan disetiap ruas dapat tumbuh tunas.
Akar tinggal mempunyai ciri-ciri:
1) bentuk seperti akar, tetapi berbuku-buku seperti batang.
2) pada ujung terdapat kuncup.
3) pada setiap buku/ruas terdapat daun yang berubah menjadi sisik.
4) di setiap ketiak sisik terdapat mata tunas.
Contoh tumbuhan rizoma lengkuas (alpina officinarum), jahe (zingiber officinale), kunyit ( curcuma domestica), kencur (kaempferia galangal), temulawak, dan lidah mertua (sansivera sp).
c. Umbi Lapis
Umbi lapis adalah umbi yang berlapis-lapis dan ditengahnya tumbuh tunas.
Pada permukaan atas dari setiap buku, tumbuh daun yang tebal dengan satu atau dua kuncup ketiak yang letaknya berdekatan sehingga seperti berlapis-lapis.
Contoh tumbuhan yang umbi lapis yaitu bawang merah (allium cepa), bawang putih (allium sativum), bawang daun (allium fistulosum), bunga bakung (crinum asiaticum), dan bunga tulip.
d. Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah, ujung batang tersebut menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan makanan.
Umbi batang merupakan batang yang menggembung karena berisi cadangan makanan dan pada permukannya terdapat daun yang berubah menjadi sisik. Pada ketiak sisik terdapat mata tunas sebagai calon individu baru
Contoh tumbuhan umbi batang yaitu kentang (solanum tuberrodum), ubi jalar (ipomoea batatas), gadung (dioscorea hispida), dan gambili (dioscorea aculata).
e. Geragih/Stolon
Geragih merupakan batang yang menjalar diatas permukaan tanah dan apabila batang tersebut tertimbun tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru
Contoh tanaman geragih diatas permukaan tanah yaitu pegagan (centella asiatica), arbei, dan semanggi. Geragih yang menjalar dibawah permukaan tanah dan disebut stolon. Contoh tumbuhan bergeragih dibawah permukaan tanah adalah rumput teki (cyperus rotundus) dan rumput pantai (spinifex sp).
f. Umbi Akar
Umbi akar adalah akar yang berubah fungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan hanya dapat tumbuh menjadi individu baru apabila ditanam bersama sedikit batang yang bertunas. Ciri-ciri umbi akar adalah umbi tidak berbuku-buku, umbi tidak mempunyai kuncup dan daun, dan umbi tidak mempunyai mata tunas.
Contoh tumbuhan umbi akar adalah singkong (manihot utilissima), dahlia dan wortel.
g. Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu seperti pada akar, daun, dsb. Tunas adventif yang dipisahkan dari induknya dapat tumbuh membentuk individu baru.Contoh tunas adventif pada akar adalah kersen (muntingia calabura), sukun (arthocarpus communis), kesemek (dyospiros knaki), jambu biji (psidium guavajava) dan cemara. Contoh tumbuhan tunas daun yaitu cocor bebek dan begonia.
h. Spora
Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora antara lain tumbuhan paku, jamur, dan ganggang. Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata saja. Spora dapat digunakan dengan menggunakan mikroskop.
Spora dibentuk dan disimpan di dalam kotak spora yang disebut sporangium.
i. Membelah Diri
Tumbuhan tingkat rendah berkembang biak dengan membelah diri. Tumbuhan tingkat rendah itu terdiri atas satu sel, misalnya ganggang hijau. Jadi, ganggang hijau memperoleh keturunan dengan cara membelah diri sel tubuhnya menjadi dua.
2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan vegetatif secara buatan adalah perkembangbiaknya tumbuhan tanpa perkawinan, dengan bantuan campur tangan manusia.
a. Mencangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain. Pengambilan batang tanaman yang sudah tumbuh akarnya, dapat dilakukan pada tanaman: dikotil, berkambium, bergetah, berkayu.
Contoh: mangga, jeruk, jambu air, rambutan, sawo.
Keuntungan mencangkok antara lain lebih cepat berbuah, cepat berkembangbiaknya, batang pendek, mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Sedangkan kerugiannya antara lain perakaran tidak kuat, induk cepat mati jika banyak dicangkok, hasil lebih sedikit.
b. Stek
Adalah menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu tumbuhan akar baru terlebih dahulu. Bagian yang distek adalah: batang, tangkai, dan daun.
Stek batang : ketela pohon, tebu, sirih.
Stek daun : cocor bebek, begonia, sansivera.
Stek tangkai : kembang sepatu, mawar.
c. Okulasi/menempel
Adalah dengan cara menempelkan mata tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain yang sejenis. Tujuannya menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga didapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk. Contoh: mangga, belimbing. Alpukat.
d. Sambung Pucuk/Enten
Adalah menyatukan pucuk dengan batang bawah dari tumbuhan yang sejenis. Tujuannya menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga didapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk. Contoh: kembang sepatu, durian, kopi, jambu.
e. Runduk
Adalah dengan cara mengerat sedikit batang kemudian merundukkan ke dalam tanah. Ini dapat dilakukan pada batang tanaman yang panjang dan lentur. Contoh: melati, alamanda, apel, dan mawar pagar.
f. Kultur Jaringan
Yaitu mengambil jaringan tertentu (tunas, daun, akar) dan dikembangkan dalam media khusus. Contoh: kelapa sawit, anggrek.

Minggu, 05 Desember 2010

pencemaran makanan


ARTIKEL PENCEMARAN MAKANAN
Ditulis oleh  : Husna Diatul Hasanah
Mahasiswa   : UIN SYAHID JAKARTA / FITK / PENDIDIKAN KIMIA / V (LIMA)

 




Semoga artikel yang disajikan ini bermanfaat bagi para pembaca dan jika ada kesalahan mohon dimaafkan serta bisa dikoreksi lebih lanjut demi perbaiakan tulisan ini.

Firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 88 “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”.
Puasa Ramadhan menurut Nabi Muhammad s.a.w. menjadikan kita sehat, jasmani dan rohani (shummu tashihhu). Sehat jasmani artinya memenuhi standar gizi yang telah ditetapkan, yaitu menu empat sehat lima sempurna. Standar gizi empat sehat lima sempurna inilah yang dicetuskan oleh Prof. Poerwo Soedarmo, dan merupakan pedoman gampang untuk mencapai gizi optimal. Untuk mendapatkan dan mempertahankan status gizi optimal, metode KISS (Keep It Simple Student) yang dikemukakan Patrick Quillin, PhD bisa menjadi acuan. Metode ini antara lain menerangkan, gizi optimal ialah gizi yang kuantitas dan kualitasnya cukup, sehingga tubuh berada pada kondisi sehat. Untuk mencapainya ternyata melibatkan rangkaian proses sejak belanja bahan makanan, saat mengolahnya, mengonsumsinya hingga membereskan peralatan makanan.


Halal dan baik
Memilih makanan memang tidak cukup hanya sehat, bergizi dan aman. Tapi bagi orang Islam, sebaiknya makanan pun harus memenuhi syarat halal dan baik: halalan thoyyiban. Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah s.w.t dalam surat al-Maidah ayat 88: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (halalan thoyyiban) dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. Sungguh indahkah ajaran Islam.
Ayat tersebut di atas jelas-jelas telah menyuruh kita untuk memakan makanan yang halal dan baik saja, dua kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, yang dapat diartikan halal dari segi syariah dan baik dari segi kesehatan, gizi, estetika dan lainnya. Sesuai dengan kaidah ushul fiqih, segala sesuatu yang Allah tidak melarangnya berarti halal. Dengan demikian semua makanan dan minuman di luar yang diharamkan adalah halal. Oleh karena itu, sebenarnya sangatlah sedikit makanan dan minuman yang diharamkan tersebut.
Oleh karena itu, makanan yang tercemar, seperti tahu berformalin, baso berformalin atau berboraks, ikan basah dan ikan asin berformalin, sudah barang tentu bukan makanan yang baik, karena tidak memenuhi standar makanan sehat, justru sebaliknya mencelakakan orang, yang pada gilirannya ummat islam akan menjadi lemah. Tentu saja hal yang demikian dilarang oleh Allah s.w.t.. Padahal disyari’atkannya puasa oleh Allah SWT adalah agar ummat Islam ‘sehat’. Untuk itu, ada baiknya diperhatikan nasehat orang bijak, yaitu ‘gizi (sehat) ditentukan sejak belanja,’ karena tidak semua bahan makanan yang dijual di pasar, bersertifikat halal.
Pencemaran Makanan adalah Makanan-makanan yang di proses seluruhnya menggunakan pewarna, bahan pengawet, pemanis tiruan, ragi tiruan dan berbagai pewangi tiruan.
Bahan makanan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia seperti karbohidrat,  lemak , protein, vitamin dan mineral. Dalam proses produksi sering terjadi kelalaian bahkan kesengajaan menggunakan bahan kimia sebagai zat tambahan dalam makanan seperti zat pewarna, zat pengawet dan sebagainya yang akan mempengaruhi kualitas makanan itu sendiri. Penambahan  tersebut  bisa berbahaya bagi kesehatan manusia yaitu apabila bahan makanan ditambahkan zat aditif yang bersifat sintetis.
Pencemaran makanan dapat terjadi secara kimia maupun secara biologis dan ini menjadikan makanan tersebut menjadi mediator masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Makanan yang telah dihinggapi mikroorganisme  tersebut mengalami penguraian sehingga dapat mengurangi nilai gizi dan kelezatannya bahkan dapat menyebabkan sakit dan kematian bagi yang mengkonsumsinya.
1.    Pencemaran makanan oleh bahan kimia
Berbagai fenomena yang berhubungan dengan keracunan makanan banyak kita jumpai, kasus yang cukup terkenal mengenai keracunan makanan oleh bahan kimia adalah tragedi Minamata Diseases. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada orang yang bertempat tinggal di sekitar teluk Minamata Jepang tahun 1953, penyakit ini disebabkan oleh senyawa Air Raksa (Hg) yang biasanya dihasilkan oleh bahan kimia yang dipakai dalam fungisida dan industri plastik dan limbahnya dibuang di sekitar teluk, masyarakat yang mengkonsumsi ikan dan kerang yang ada di pinggir teluk tersebut terpapar dalam jangka waktu lama, yang pada akhirnya menimbulkan penyakit.
Di Indonesia kasus biskuit beracun yang terjadi tahun 1992 penambahan kandungan Sodium Nitrat yang berlebihan dalam biskuit. Nityrit yang menyebabkan keracunan pada anak-anak dan orang dewasa, dalam bantuk kalium atau natrium biasanya dipakai sebagai bahan pengawet makanan. Misalnya dipakai untuk mengawetkan daging dengan mencegah pertumbuhan kuman yang bisa hidup tanpa oksigen (anaerob) .Nitrit mengubah lingkungan kuman sehingga pertumbuhan kuman tidak memungkinkan. Pengolahan kue juga bisa memakai bahan pengawet ini, tapi ada batas tertentu yang bisa ditoleransi oleh tubuh atau Nilai Ambang Batas. Jika melebihi NAB makanan akan menimbulkan efek keracunan bagi orang yang mengkonsumsinya.
Jika seseorang memakan makanan yang mengandung benda asing baik organik maupun anorganik yang bersifat racun, sehingga mengubah sifat asli makanan tersebut dan menyebabkan penyakit atau gangguan kesehatan bagi yang memakannya, hal ini disebut Food Poisoning (keracunan makanan). Ada beberapa hal yang menjadi penyebab timbulnya kasus keracunan makanan ditinjau dari sudut kimia :
a.       Makanan terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia 
Kontaminasi karena bahan kimia sering terjadi karena kelalaian atau kecelakaan, seperti meletakkan pestisida dengan bahan makanan, kelalaian dalam pencucian sayuran atau buah-buahan sehingga sayur atau buah-buahan tersebut masih mengandung sisa pestisida dan kelalaian memasukkan bahan kimia yang seyogyanya dipakai untuk kemasan dimasukkan ke dalam makanan.  Bahan kimia yang terdapat dalam bahan makanan dengan kadar yang berlebih akan bersifat toksik bagi manusia. Beberapa zat yang sering menimbulkan keracunan manusia adalah :
·         Zinc, terdapat pada perlatan dapur akan mengalami reduksi bila kontak dengan bahan makan yang bersifat asam. 
·         Insektisida,  keracunan ini terjadi karena mengkonsumsi makanan yang masih mengandung residu pestisida, seperti pada syran dan buah-buahan.
·         Cadmium, keracunan ini bisa terjadi karena Cd yang terdapat pada peralatan dapur dengan kontak dengan makanan yang bersifat asam. 
·         Antimonium, berasal dari perlatan dapur yang dilapisi dengan email kelabu murahan.

b.      Penggunaan Zat Aditif
Zat aditif bahan makanan biasanya digunakan secara sengaja, zat tambahan tadi dapat menyebabkan makanan lebih sedap, tampak lebih menarik, bau dan rasa lebih sedap, dan makanan lebih tahan lama (awet), tetapi karena makanan tersebut dapat berbahaya bagi manusia maka disebut zat pencemar.
WHO mensyaratkan zat tambahan itu seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut : (1). Aman digunakan, (2). Jumlahnya sekedar memenuhi kriteria pengaruh yang diharapkan, (3). Sangkil secara teknologi, (4). Tidak boleh digunakan utnuk menipu pemakai  dan jumlah yang dipakai haruslah minimal.
Akan tetapi permasalahan yang sering muncul adalah pihak produsen makanan lebih mempertimbangkan segi untungnya dari dampak timbul bagi kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi makanan yang dihasilkannya. Karena pertimbangan ini sering terjadi pemalsuan dalam perdagangan makanan, Ada beberapa cara pemalsuan yang sering terjadi dan ini dilakukan oleh penjual /produsen, yaitu :
§      Menghilangkan bau,  seperti penambahan cuka pada ikan yang telah membusuk
§      Memberikan kesegaran palsu, misalnya dengan menambahkan zat warna pada daging
§      Menambahkan zat putih pada tepung.
§      Menambahkan tanggal kadaluarsa suatu produk
§      Menyalurkan kembali makanan yang telah kadaluarsa melalui paket-paket hadiah atau parcel.

c.       Penggunaan bahan makanan seraca alamiah mengandung racun
Keracunan makanan bisa terjadi akibat racun secara alamiah terdapat dalam makanan itu sendiri, keracunan seperti itu  terjadi karena kelalaian atau ketidaktahuan masyarakat yang mengkonsumsinya, misalnya keracunan singkong karena adanya asam sianida (HCN) yang pada dosis tertentu bisa menyebabkan kematian. Singkong yang dikonsumsi tidak dicuci dengan benar atau tidak sempurna pengolahannya. Demikian juga dengan keracunan jengkol  karena adanya kristal asam jenkolat yang bisa menyumbat saluran air seni apabila kandungan jengkolat yang terakumulasi dalam tubuh.
2.    Pencemaran makanan secara biologis
Makanan yang disukai manusia pada  umumnya disukai oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri dan jamur yang menyerang bahan makanan yang mentah seperti pada sayuran, buah-buahan, susu, daging, dan banyak makanan yang sudah dimasak seperti nasi, roti, kue dan lauk pauk.
Makanan yang telah dihinggapi mikroorganisme itu mengalami penguraian sehingga dapat mengurangi nilai gizi dan kelezatannya bahkan makan yang telah mengalami penguraian dapat menyebabkan sakit bahkan kematian. Bakteri  yang tumbuh di dalam makanan mengubah makanan tersebut menjadi zat organik yang berkurang energinya. Populasi mikroba pada berbagai jenis bahan pangan umumnya sangat spesifik, tergantung dari jenis bahan pangannya, kondisi lingkungan dan cara penyimpanannya dalam batas-batas tertentu. kandungan mikroba pada bahan pangan adalah berpengaruh terhadap ketahanan bahan pangan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba dalam pangan dapat bersifat fisik, kimia atau biologis yang meliputi :
§      Faktor intrinsik, merupakan sifat fisik, kimia dan struktur yang dimiliki oleh bahan pangan tersebut, seperti kandungan nutrisi, pH, senyawa mikroba.
§      Faktor ekstrinsik, yaitu kondisi lingkungan pada penganan dan penyimpanan bahan pangan seperti suhu, kelembaban, susunan gas di atmosfer.
§      Faktor implisit, merupakan  sifat-sifat yang dimiliki oleh mikroba itu sendiri.
§      Faktor pengolahan, karena perubahan mikroba awal sebagai akibat pengolahan bahan pangan, misalnya pemanasan, pendinginan, radiasi dan penambahan bahan pengawet.
Beberapa jenis /spesies dari bakteri saproba dan bakteri patogen dapat serta tumbuh dan berkembang biak dengan baik jika makanan yang dihinggapi itu mempunyai pH, kelembaban dan temperatur yang menguntungkan bagi kehidupan mereka, toksin yang dihasilkan ada dua, pertama dapat berupa enterotoksin, yaitu toksin yang mengganggu alat-alat pencernaan, kedua neurotoksin yaitu toksin yang mengganggu urat syaraf kita.
Keracunan makanan oleh eksotoksin dapat terjadi karena makanan non asam dalam kaleng (sayuran, buah-buahan, daging) yang diproses kurang sempurna sehingga bakteri Clostridium botulinum atau sporanya masih dapat tumbuh. Gejala klinis keracunan makanan oleh eksotoksin antara lain muntah, penglihatan ganda, kelumpuhan otot, terkadang diare, sakit perut, nyeri otot, pupil membesar, sukar menelan, dan lemah. Gejala ini timbul dalam waktu 8 jam sampai 8 hari.
Berikut langkah yang dapat dilakukan untuk menanganinya:
  • Usahakan muntah dengan diberi karbon aktif atau natrium bikarbonat. Jika tidak terjadi diare, lakukan pengurasan lambung dengan memberikan air hangat 1-2 L atau larutan garam 5-10 ml/kg BB untuk anak-anak lalu dilanjutkan dengan pemberian karbon aktif. Kemudian lakukan pembersihan usus dengan obat laksan senyawa garam seperti Mg-sulfat atau Na-sulfat.
  • Lakukan pemeriksaan darah untuk menentukan jenis toksin.
  • Jika terjadi depresi pernapasan, berikan pernapasan buatan.
Untuk mencegahnya, rebus makanan kaleng selama 15 menit dalam air sebelum dimakan.
Keracunan makanan yang sering terjadi secara massal dapat disebabkan oleh enterotoksin dalam makanan yang dihasilkan oleh bakteri Staphylococcus, Clostridium perfringens, Bacillus cereus, dan Vibrio parahemoliticus. Waktu inkubasi antara 1-96 jam dan gejala timbul antara 1-7 hari. Pencemaran terjadi karena makanan dibiarkan terbuka atau spora yang masih ada tumbuh kembali. Makanan yang biasa tercemar enterotoksin misalnya daging, susu dan produk susu, produk ikan, telur, sosis. Masuknya enterotoksin dalam tubuh dapat dilihat dari gejala klinis yang muncul seperti mual, muntah, diare, sakit dan kejang perut, demam, dehidrasi, syok.
Tindakan penanggulangan dapat berupa pemberian klorpromazin 25-100 mg atau obat antimuntah lain untuk mengatasi muntah. Bila keracunan ringan, biarkan penderita istirahat di tempat tidur tanpa diberi apa-apa melalui mulut selama 4 jam sampai muntahnya berhenti. Sebagai tindakan pencegahan, untuk makanan seperti daging, susu dan produk susu, ikan, dan telur, jika tidak segera dimakan sebaiknya disimpan di dalam almari es. Apabila anda sedang menderita infeksi mata dan kulit, sebaiknya tidak mengolah dan memegang makanan.
Bahaya Makanan yang Berpengawet
Pengawet makanan merupakan bahan yang ditambahkan pada makanan untuk mencegah atau menghambat terjadinya kerusakan atau pembusukan makanan.
Berdasarkan Permenkes No.722/88 terdapat 26 jenis pengawet yang diizinkan untuk digunakan dalam makanan. Adapun kelompok pengawet tersebut adalah: asam benzoat, asam propionat, asam sorbat, belerang dioksida, etil p-hidroksi benzoat, kaloum benzoat, kalium bisulfit, kalium nitrat, kalium nitrit, kalium propionat, kalium sorbat, kalium sulfit, kalsium benzoat, kalsium propionat, kalsium sorbat, natrium benzoat, metil-p-hidroksi benzoat, natrium bisulfit, natirum metabisulfit, natrium nitrat, natrium nitrit, natrium propionat, natrium sulfit, nisin, propil-p-hidroksi benzoat. Penggunaan pengawet tersebut harus mengikuti takaran yang dibenarkan. 
Pengawet yang tidak diizinkan namun kemungkinan dipergunakan seperti formalin dan boraks pada makanan tertentu sangatlah berbahaya. Bahayanya penggunaan formalin karena dapat menyebabkan di antaranya kanker paru-paru serta gangguan pada alat pencernaan dan jantung. Penggunaan boraks sebagai pengawet makanan dapat menyebabkan diantaranya gangguan pada otak, hati, dan kulit.
Pengganti Pengawet Makanan, Pewarna Dan Pemanis Buatan
§      Adapun penguata rasa alami selain MSG yaitu: bunga cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar.
§      Karotenoid, adalah kelompok zat yang meliputi warna kuning, orange dan merah. Biasanya terdapat pada tomat, wortel, cabai merah dan jeruk. Sedangkan yang berasal dari hewan terdapat dalam kulit lobster dan kulit udang.
§      Antosianin, meliputi warna orange, merah dan biru. Terkandung dalam buah anggur, stroberi, dan apel, bunga mawar, buah belimbing, wuluh dan buah telang.
§      Kurkumin, merupakan kelompok zat warna kuning dan orange. Dapat diperoleh dari kunyit.
§      Memakai madu. Dan siruf jagung sebagai penggnati pemanis buatan.


REFERENSI
http://chamzawi.wordpress.com/2008/07/26/pencemaran-makanan-dan-akibatnya/
http://dokter-organik.com/green-field-organic-gfo/pencemaran-makanan.html
http://chamzawi.wordpress.com/2008/07/26/pencemaran-makanan-dan-akibatnya/